Selasa, 03 Mei 2011

hang tuah by fikri

Hang Tuah
Hang Tuah adalah seseorang pahlawan
legendaris dari bangsa Melayu pada masa
pemerintahan Sultan Melaka di abad ke-15
(Kerajaan Melaka bermula pada 1400-1511 A.D}.
Dia adalah Laksamana yang terhebat, atau pujian
daripada Sultan, dan petarung yang berjaya. Pada
masa mudanya, Hang Tuah beserta empat teman
seperjuangannya, Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang
Lekir, dan Hang Lekiu membunuh sekelompok
bandit-bandit dan dua orang yang berjaya
menghancurkan desa dengan amarahnya.
Bendahara (sederajat dengan Perdana Menteri
dalam sistem pemerintahan sekarang) daripada
Melaka mengetahui kehebatan mereka dan
mengambil mereka untuk berkerja di istana.
Semasa ia bekerja di istana, Hang Tuah
membunuh seseorang petarung dari Jawa yang
terkenal dengan sebutan Taming Sari, yang di
bawah pemerintahan KerajaanMajapahit dan
dihadiahkan dengan sebuah keris (senjata kuno
tetapi sakti). Sebuah keris dinamakan “Taming
Sari”, setelah menjadi kepunyaannya dan
dipercayakan bahwa keris itu dapat berkuasa
kepada pemiliknya untuk menjadi hilang.
Hang Tuah dituduh berzinah dengan pelayan
Raja, dan di dalam keputusan yang cepat, Raja
menghukum mati Laksamana yang tidak
bersalah. Namun, hukuman mati tidak pernah
dikeluarkan, karena Hang Tuah dikirim ke
sesebuah tempat yang jauh untuk bersembunyi
oleh Bendahara.
Setelah mengetahui bahwa Hang Tuah akan mati,
teman seperjuangan Hang Tuah, Hang Jebat,
dengan murka ia membalas dendam melawan
raja, mengakibatkan semua rakyat di situ menjadi
kacau-bilau. Raja menyesal menghukum mati
Hang Tuah, karena dialah satu-satunya yang
dapat diandalkan untuk membunuh Hang Jebat.
Secara tiba-tiba, Bendahara memanggil kembali
Hang Tuah daripada tempat persembunyiannya
dan dibebaskan secara penuh daripada
hukumannya oleh raja. Setelah tujuh hari
bertarung, Hang Tuah merebut kembali keris
Taming Sarinya dari Hang Jebat, dan
membunuhnya di dalam pertarungannya. Setelah
teman seperjuangannya gugur, Hang Tuah
menghilang dan tidak pernah terlihat kembali.
Sumpah yang terkenal daripada Hang Tuah
adalah“Tak Melayu hilang di dunia” yang berarti
bangsa Melayu tidak akan pernah punah.
Nama Hang Tuah pernah diberikan pada salah
satu kapal perangIndonesia, yaitu KRI Hang
Tuah. Nama Hang Tuah juga digunakan untuk
beberapa institusi pendidikan kemaritiman, antara
lainUniversitas Hang Tuah di Surabaya serta
Sekolah Menengah Kejuruan Pelayaran Hang
Tuah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar