Selasa, 03 Mei 2011

pki by fikri

Partai Komunis Indonesia
Ketua Umum DN Aidit
(1950-1965)
Sekretaris
Jenderal Soedisman
Didirikan Mei 1914
Kantor pusat Jakarta
Ideologi Marxisme Leninisme
Situs web http://
indomarxist.tripod.com/
Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai
politik di Indonesia yang berideologi komunis.
Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha
melakukan pemberontakan melawan pemerintah
kolonial Belanda pada1926, mendalangi
pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948,
serta dituduh membunuh 6 jenderal TNI AD di
Jakarta pada tanggal 30 September 1965 yang di
kenal dengan peristiwa G30S/PKI.
Latar belakang sejarah
Sebelum Revolusi Indonesia
Gerakan Awal PKI
Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis
Belanda,Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama
Indische Sociaal-Democratische Vereeniging
(ISDV)(atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia
Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya
terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis
Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial
Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis),
yang aktif di Hindia Belanda [1]
Pada Oktober 101 SM ISDV mulai aktif dalam
penerbitan dalam bahasa Belanda, "Het Vrije
Woord" (Kata yang Merdeka). Editornya adalah
Adolf Baars.
Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut
kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV
mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari
semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan
warga pribumi Indonesia. Namun demikian,
partai ini dengan cepat berkembang menjadi
radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan
Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan
kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang
menjauhkan diri dari ISDV. Pada1917, kelompok
reformis dari ISDV memisahkan diri dan
membentuk partainya sendiri, yaitu Partai
Demokrat Sosial Hindia.
Pada 1917 ISDV mengeluarkan penerbitannya
sendiri dalam bahasa Melayu, "Soeara Merdeka".
Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin
bahwaRevolusi Oktober seperti yang terjadi di
Rusia harus diikuti Indonesia. Kelompok ini
berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-
tentara dan pelaut Belanda yang ditempatkan di
Hindia Belanda. Dibentuklah "Pengawal Merah"
dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah
mencapai 3.000 orang. Pada akhir 1917, para
tentara dan pelaut itu memberontak di Surabaya,
sebuah pangkalan angkatan laut utama di
Indonesia saat itu, dan membentuk sebuah
dewan soviet. Para penguasa kolonial menindas
dewan-dewan soviet di Surabaya dan ISDV. Para
pemimpin ISDV dikirim kembali ke Belanda,
termasuk Sneevliet. Para pemimpin
pemberontakan di kalangan militer Belanda
dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun.
ISDV terus melakukan kegiatannya, meskipun
dengan cara bergerak di bawah tanah. Organisasi
ini kemudian menerbitkan sebuah terbitan yang
lain, Soeara Ra’jat. Setelah sejumlah kader Belanda
dikeluarkan dengan paksa, ditambah dengan
pekerjaan di kalangan Sarekat Islam, keanggotaan
organisasi ini pun mulai berubah dari mayoritas
warga Belanda menjadi mayoritas orang
Indonesia.
Pembentukan Partai Komunis
Pada awalnya PKI adalah gerakan yang
berasimilasi ke dalam Sarekat Islam. Keadaan
yang semakin parah dimana ada perselisihan
antara para anggotanya, terutama diSemarang
dan Yogyakarta membuat Sarekat Islam
melaksanakan disiplin partai. Yakni melarang
anggotanya mendapat gelar ganda di kancah
perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan
tersebut tentu saja membuat para anggota yang
beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan
membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada
Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama
organisasi ini diubah menjadi Perserikatan
Komunis di Hindia.Semaoen diangkat sebagai
ketua partai.
PKH adalah partai komunis pertama di Asia yang
menjadi bagian dariKomunis Internasional. Henk
Sneevliet mewakili partai ini pada kongresnya
kedua Komunis Internasional pada 1920.
Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini
adalah menjadi Partai Komunis Indonesia
(PKI).
Pemberontakan 1926
Pada November 1926 PKI memimpin
pemberontakan melawan pemerintahan kolonial
diJawa Barat dan Sumatra Barat. PKI
mengumumkan terbentuknya sebuah republik.
Pemberontakan ini dihancurkan dengan brutal
oleh penguasa kolonial. Ribuan orang dibunuh
dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah 1.308
orang, umumnya kader-kader partai, dikirim ke
Boven Digul, sebuah kamp tahanan di Papua [2].
Beberapa orang meninggal di dalam tahanan.
Banyak aktivis politik non-komunis yang juga
menjadi sasaran pemerintahan kolonial, dengan
alasan menindas pemberontakan kaum komunis.
Pada1927 PKI dinyatakan terlarang oleh
pemerintahan Belanda. Karena itu, PKI kemudian
bergerak di bawah tanah.
Rencana pemberontakan itu sendiri sudah
dirancang sejak lama. Yakni di dalam
perundingan rahasia aktivis PKI di Prambanan.
Rencana itu ditolak tegas olehTan Malaka, salah
satu tokoh utama PKI yang mempunyai banyak
massa terutama di Sumatra. Penolakan tersebut
membuatTan Malaka di cap sebagai pengikut
Leon Trotsky yang juga sebagai tokoh sentral
perjuangan Revolusi Rusia. Walau begitu,
beberapa aksi PKI justru terjadi setelah
pemberontakan diJawa terjadi. Semisal
Pemberontakan Silungkang di Sumatra.
Pada masa awal pelarangan ini, PKI berusaha
untuk tidak menonjolkan diri, terutama karena
banyak dari pemimpinnya yang dipenjarakan.
Pada1935 pemimpin PKI Moeso kembali dari
pembuangan di Moskwa, Uni Soviet, untuk
menata kembali PKI dalam gerakannya di bawh
tanah. Namun Moeso hanya tinggal sebentar di
Indonesia. Kini PKI bergerak dalam berbagai front,
seperti misalnya Gerindo dan serikat-serikat
buruh. Di Belanda, PKI mulai bergerak di antara
mahasiswa-mahasiswa Indonesia di kalangan
organisasi nasionalis, Perhimpoenan Indonesia ,
yang tak lama kemudian berada di dalam kontrol
PKI [3].
Peristi

hang tuah by fikri

Hang Tuah
Hang Tuah adalah seseorang pahlawan
legendaris dari bangsa Melayu pada masa
pemerintahan Sultan Melaka di abad ke-15
(Kerajaan Melaka bermula pada 1400-1511 A.D}.
Dia adalah Laksamana yang terhebat, atau pujian
daripada Sultan, dan petarung yang berjaya. Pada
masa mudanya, Hang Tuah beserta empat teman
seperjuangannya, Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang
Lekir, dan Hang Lekiu membunuh sekelompok
bandit-bandit dan dua orang yang berjaya
menghancurkan desa dengan amarahnya.
Bendahara (sederajat dengan Perdana Menteri
dalam sistem pemerintahan sekarang) daripada
Melaka mengetahui kehebatan mereka dan
mengambil mereka untuk berkerja di istana.
Semasa ia bekerja di istana, Hang Tuah
membunuh seseorang petarung dari Jawa yang
terkenal dengan sebutan Taming Sari, yang di
bawah pemerintahan KerajaanMajapahit dan
dihadiahkan dengan sebuah keris (senjata kuno
tetapi sakti). Sebuah keris dinamakan “Taming
Sari”, setelah menjadi kepunyaannya dan
dipercayakan bahwa keris itu dapat berkuasa
kepada pemiliknya untuk menjadi hilang.
Hang Tuah dituduh berzinah dengan pelayan
Raja, dan di dalam keputusan yang cepat, Raja
menghukum mati Laksamana yang tidak
bersalah. Namun, hukuman mati tidak pernah
dikeluarkan, karena Hang Tuah dikirim ke
sesebuah tempat yang jauh untuk bersembunyi
oleh Bendahara.
Setelah mengetahui bahwa Hang Tuah akan mati,
teman seperjuangan Hang Tuah, Hang Jebat,
dengan murka ia membalas dendam melawan
raja, mengakibatkan semua rakyat di situ menjadi
kacau-bilau. Raja menyesal menghukum mati
Hang Tuah, karena dialah satu-satunya yang
dapat diandalkan untuk membunuh Hang Jebat.
Secara tiba-tiba, Bendahara memanggil kembali
Hang Tuah daripada tempat persembunyiannya
dan dibebaskan secara penuh daripada
hukumannya oleh raja. Setelah tujuh hari
bertarung, Hang Tuah merebut kembali keris
Taming Sarinya dari Hang Jebat, dan
membunuhnya di dalam pertarungannya. Setelah
teman seperjuangannya gugur, Hang Tuah
menghilang dan tidak pernah terlihat kembali.
Sumpah yang terkenal daripada Hang Tuah
adalah“Tak Melayu hilang di dunia” yang berarti
bangsa Melayu tidak akan pernah punah.
Nama Hang Tuah pernah diberikan pada salah
satu kapal perangIndonesia, yaitu KRI Hang
Tuah. Nama Hang Tuah juga digunakan untuk
beberapa institusi pendidikan kemaritiman, antara
lainUniversitas Hang Tuah di Surabaya serta
Sekolah Menengah Kejuruan Pelayaran Hang
Tuah